Insulator Keramik
- Museum Kota Lama
- Oct 8, 2023
- 2 min read
Updated: Oct 12, 2023
Tarikh: awal abad 19

Insulator listrik merupakan material yang arus listriknya tidak mengalir dengan bebas. Atom-atom insulator memiliki elektron yang terikat erat sehingga tidak mudah bergerak. Isolator yang digunakan untuk transmisi daya tegangan tinggi umumnya terbuat dari bahan kaca, keramik, atau polimer komposit. Insulator keramik sendiri terbuat dari tanah liat (clay), kuarsa atau alumina, dan feldspar serta dilapisi dengan lapisan halus untuk meluruhkan air (umumnya dilapisi dengan glasir).
Insulator listrik berbahan keramik pertama dikenalkan pada tahun 1897, ketika seringnya terjadi korsleting akibat penggunaan insulator berbahan dasar kayu. National Fire Protection Association di Amerika kemudian mengeluarkan National Electrical Code yang salah satunya menyebutkan keramik sebagai bahan yang murah, kuat, tidak mudah terbakar, dan memiliki resistansi tinggi terhadap aliran listrik. Pada akhirnya, insulator keramik digunakan untuk menggantikan beberapa insulator dari bahan lainnya dan masih digunakan hingga sekarang

Insulator listrik yang ditemukan pada kegiatan ekskavasi Balai Arkeologi D.I. Yogyakarta (BRIN) di Kawasan Kota Lama tahun 2013 ini berbahan dasar keramik berglasir putih. Insulator tersebut memiliki tinggi total: 11,7 cm, dengan diameter atas: 5,7 cm, diameter dasar: 7,8 cm. Pada bagian kepala jarak kuncian: 2,1 cm, dengan kedalaman 1,9 cm. Bagian dasar yang merupakan tempat dudukan baut memiliki kedalaman: 8,2 cm.
Secara bentuk profil, insulator tersebut memiliki kemiripan dengan insulator pabrikan Jerman, termasuk tipe pin dengan bentuk tabung berleher serta pada bagian atas terdapat cekungan yang berfungsi sebagai kuncian kabel. Fungsi dari insulator tersebut adalah untuk menghambat aliran listrik yang keluar bebas sehingga tidak mengenai objek lain (seperti material pada tiang listrik). Selain itu glasir yang melapisi bagian cangkang (shell) insulator tersebut berfungsi sebagai pelindung dari kontaminasi (air, debu, dan asap) agar bisa luruh dan tidak menjadi konduktor pada penampang insulator. Jenis insulator keramik ini umum digunakan sebagai insulator jaringan bertegangan dengan tiang penyangga atau menara. Sifatnya yang baik digunakan untuk memikul beban tumpu atau tekanan serta memiliki bahan yang stabil jika digunakan pada aliran energi yang stabil sehingga cocok untuk distribusi dan transmisi listrik. Insulator keramik juga mampu mengisolasi transmisi aliran listrik sehingga tidak menyebabkan aliran listrik bebas mengenai pada objek yang bersentuhan dengan tiang.

Berdasarkan hal tersebut, insulator keramik yang ditemukan dimungkinkan digunakan sebagai isolator pada tiang listrik di Hindia Belanda. Kemunculan insulator keramik tersebut menandakan bahwa jaringan listrik di Semarang telah berkembang. Bahkan hingga sekarang, insulator keramik masih digunakan sebagai isolator di tiang listrik untuk distribusi listrik di Semarang.
Comments