top of page

Minuman beralkohol Belanda: Gin

  • Writer: Museum Kota Lama
    Museum Kota Lama
  • Oct 18, 2023
  • 3 min read

Updated: Oct 19, 2023



ree
Botol gin kaca transparan berbentuk persegi, meruncing ke bawah bertuliskan "Schiedam Geneva". Sumber: museum rotterdam

Sejarah singkat tentang Gin

Des Zeemans allerbest Compas Is een gevult Jeneverglas adalah sebuah kalimat dari puisi Belanda Kuno yang secara harfiah diterjemahkan berarti “kompas terbaik bagi pelaut adalah sebotol penuh Genever (Gin, dalam Bahasa Belanda). Istilah “Gin” berasal dari Bahasa Belanda “Genever” atau “Geneva” yang berarti juniper atau buah/beri juniper dalam Bahasa Perancis. Gin pertama kali ditemukan tanpa sengaja pada pertengahan tahun 1600-an oleh Fransisco de La Boe, seorang Profesor dari Universitas Leiden di Belanda. Gin merupakan minuman beralkohol dari sulingan malt, barli atau gandum hitam serta berperisa dari beri juniper, biji ketumbar, atau akar angelica. Berawal dari eksperimen untuk pembuatan obat ginjal oleh Profesor de La Boe berdasarkan bahan-bahan yang telah disebutkan sebelumnya, beliau tanpa sengaja menemukan apa yang kita kenal sekarang sebagai Gin.


Pertama kali Gin dipasarkan adalah sebagai obat yang dijual di apotek. Lambat laun, gin semakin popular sebagai minuman beralkohol karena produksinya yang tidak mahal dengan bahan-bahan yang mudah didapat. Gin menjadi minuman untuk kelas bawah termasuk para prajurit. Prajurit-prajurit Belanda tersebut yang kemudian memperkenalkan Gin ke daratan Inggris. Masyarakat Inggris menerima baik minuman beralkohol tersebut yang tidak lama setelah itu menjadi minuman nasional Inggris. William of Orange (William III Inggris, 1650-1702) juga memperkenalkan gin pada para bangsawan Inggris dan diterima di Istana.


Pada pertengahan tahun 1700-an, konsumsi Gin di masyarakat Inggris semakin meningkat yang membuat Raja George II menjadi khawatir oleh rakyatnya. Alih-alih meregulasi untuk mengurangi konsumsi Gin, beliau mengeluarkan regulasi yang mengatur pajak tinggi pada minuman beralkohol termasuk Gin. Sejak saat itu, Gin tidak lagi diedarkan secara umum melainkan masuk dalam penjualan apotek kembali. Masyarakat Inggris kemudian menggunakan istilah “pahit” (bitters) sebagai kedok untuk transaksi Gin di masa itu.


Bentuk Botol Gin

Wadah gin memiliki bentuk dan variasi yang beragam selama berabad-abad. Variasi botol dengan bahan stoneware lazim digunakan sebagai botol Gin, namun pada awalnya botol Gin berbentuk persegi dan berbahan kaca. Bentuk botol persegi dirancang agar muat dalam wadah kotak kayu untuk mempermudah pengiriman serta mempermudah untuk dikeluarkan dari kotak-kotak kayu tersebut. Kotak penyimpanan botol Gin (kelderflessen) juga disebut sebagai kelder. Umumnya kelder bisa menyimpan dari 6 hingga 15 botol Gin.


ree
Kotak kayu penyimpanan botol gin untuk pengiriman. Sumber: Visscher, R. Sinnepoppen (original from 1614) (ed. L. Brummel); Martinus Nijhoff, The Hague 1949, p. 52.

Pada abad-17 (1600-an) dan abad-18 (1700-an) Masehi, wadah botol berbentuk persegi lazim digunakan oleh para ahli kimia dan apoteker. Oleh karena Gin dikategorikan sebagai obat, maka dapat diasumsikan sejak awal Gin didistribusikan menggunakan wadah botol. Bentuk wadah botol pada abad-17 dengan abad-18 Masehi memiliki perbedaan yang dimana pada awalnya wadah botol memiliki bentuk sisi yang lurus sementara pada masa yang lebih muda, wadah botol memiliki bentuk yang relatif mengerucut pada bagian bawah. Warna dari wadah botol memiliki variasi dari warna kuning zaitun, hijau, dan hitam.


Sementara jika dilihat dari bentuk leher dan mulut botolnya, terdapat perbedaan bentuk dari botol produksi awal (tahun 1700-an) dengan yang baru (tahun 1800-an). Pada awalnya bentuk mulut botol Gin relatif melebar atau yang disebut dengan flared mouth dengan leher botol yang cenderung lebih pendek, Sementara jika dilihat pada bentuk botol tahun 1800-an, maka akan dijumpai bentuk leher yang lebih panjang serta mulut botol yang cenderung lebih kecil daripada botol Gin di tahun-tahun yang lebih tua, serta terdapat collar atau kerah botol yang ditambahkan pada proses pembuatan botol kaca terletak di bagian leher botol.

ree
Kelder dengan isi botol Gin persegi sisi lurus (abad 17-an). Sumber: Munsey (2009, 44)


Terkait dengan asal dari wadah botol Gin yang ditemukan relatif sulit untuk membedakan antara Gin dari Belanda, Inggris, dan Amerika karena produksi kaca Inggris dan Amerika mengambil dari Belanda begitu juga sebaliknya. Hal tersebut juga sama jika membahas penanggalan pada botol Gin. Berbeda dengan wine, segel botol yang ditemukan pada botol Gin jarang diberikan tanggal karena Gin tidak perlu proses penuaan. Hal yang bisa diperhatikan dari penanggalan Gin hanyalah pada kondisi fisik botol Gin yaitu dengan melihat kekasaran, perubahan warna, dan kerusakan kaca pada botolnya.


Variasi Gin

  • Jonge Genever, secara harfiah diartikan sebagai “gin muda”, istilah tersebut merujuk pada cara pembuatan gin dengan gaya baru dan lebih modern (pasca perang dunia ke-2). Jonge Jenever mengandung 15% malt wine dengan kandungan gula yang dibatasi hanya 10 gram per liter. Hal tersebut memberikan Jonge Jenever rasa yang tidak lebih manis dibanding dengan pembuatan gin tradisional.

  • Oude Genever, secara harfiah diartikan sebagai “gin tua”, istilah “tua” yang digunakan tidak merujuk pada proses penuaan seperti yang dilakukan pada pembuatan wine namun lebih kepada proses pembuatan yang tradisional. Berbeda dengan Jonge Genever, Oude Genever memiliki kandungan gula lebih banyak yaitu 20 gram per liter namun dengan kandungan malt wine yang masih sama yaitu 15% sehingga Oude Genever memiliki rasa yang lebih manis.




 
 
 

Comments


bottom of page