Peresmian jalur trem dalam kota dan jalur utama milik Semarang-Joana Stoomtram Maatschappij (SJS)
- Museum Kota Lama
- Aug 5, 2023
- 2 min read
Updated: Sep 12, 2023
1882

Depo locomotif milik Samarang-Joana Stoomtram Maatshcappij di Semarang
Sumber: KITLV, ca.1900
1 Desember 1882 , stadslijnen atau jalur tram dalam kota milik SJS dengan segmen jalur Semarang (Centraal Jurnatan) - Djomblang, dengan total panjang jalur 4,4 kilometer diresmikan dan mulai beroperasi.
Tanggal peresmian jalur-jalur dalam kota/ stadslinjen SJS:
12 Maret 1883 - Jalur Semarang (Centraal Jurnatan) - Bulu sepanjang 3 kilometer dan Semarang (Central Jurnatan) - Stasiun Samarang NISM Spoorlan (Kemijen) sepanjang 1 kilometer dibuka dan mulai beroperasi.
2 June 1883 - Jalur Semarang (Centraal Jurnatan)- Kleine Boom (Sleko) dengan panjang total jalur 2,5 kilometer mulai beroperasi.
4 November 1899 - Jalur Bulu - Banjir Kanal sepanjang 0,8 Kilometer atau 800 meter, resmi dibuka dan mulai beroperasi.
Tanggal peresmian jalur-jalur utama/ buitenlijnen SJS:
2 Juni 1883 - Bersamaan dengan peresmian jalur dalam kota; Centraal Jurnatan - Kleine Boom (Sleko), diresmikan juga bagian dari jalur utama Semarang - Demak dengan segmen Jurnatan- Genuk sepanjang 6,1 Kilometer.
27 September 1883 - Bagian dari Jalur Semarang - Demak; yakni Jalur Genuk - Demak sepanjang 19,7 kilometer diresmikan dan mulai beroperasi.
15 Maret 1884 - Jalur utama Demak - Kudus sepanjang 26,4 kilometer diresmikan dan mulai beroperasi.
18 April s.d. 19 April 1884 - Jalur utama Kudus - Juwana dengan segmen jalur Kudus - Pati sepanjang 21,2 kilometer; serta jalur Pati - Juwana sepanjang 23,2 kilometer diresmikan dan mulai beroperasi.
Secara bertahap, hingga tahun 1900, jalur utama Semarang-Joana digabungkan dengan jalur-jalur Kudus-Majong-Petjangaan, Demak-Wirosari-Blora, Wirosari-Kradenan, Koana-Tajoe, dan Majong-Welahan.
Jalur Poerwodadi-Goendih yang dibangun pada tahun 1884 beralih ke kepemilikan Semarang-Joana Stoomtram Maatschappij pada tahun 1892, kemudian ditambahkanlah jalur Joana-Lasem (1900) dan Rembang-Tjepoe (1902) ke dalam jaringan jalur kepemilikan SJS. Sampai pada tanggal 1 Februari 1903, perusahaan ini (Semarang-Joana Stoomtram Maatschappij) memiliki jaringan rel total sepanjang 389 kilometer yang beroperasi.
Peristiwa pada tahun-tahun sebelumnya:
1879 - Tepatnya pada tanggal 1 Desember 1879, J. F. Dijkman, W. Walker, dan G. H. Baron Clifford mengajukan petisi bersama dari Den Haag yang merekomendasikan pembatasan perizinan untuk pengoperasian trem uap dengan panjang 0.914 M dari Semarang melalui Demak, Kudus, dan Pati ke Juwana.
18 Maret 1881 - J. F. Dijkman, W. Walker dan G. H. Baron Clifford mendapatkan lisensi untuk membangun dan mengoperasikan jalur trem uap antara Semarang, Demak, Kudus, Pati, dan Joana, yang kemudian dialihkan kepada Semarang-Joana Stoomtram Maatshcappij pada tahun yang sama.