Semarang muncul untuk yang pertama kali
- Museum Kota Lama
- Aug 26, 2023
- 2 min read
Updated: Sep 29, 2023
1618

Semarang pada peta lama tahun 1618
Sumber: Kaart van Midden-Java van Cheribon tot Rembang aan de noordkust en van Dirk de Vries-baai tot den hoek Tangala aan de zuidkust, met een reisroute van Samarang naar Soerakarta - Nationaal Archief (ca. 1700)
Nama “Semarang” pertama kali muncul dalam dokumen Belanda berupa surat yang ditujukan kepada Jan Pieterszoon Coen pada tanggal 21 Agustus 1618. Dalam surat tersebut menyebutkan bahwa loji Belanda yang berada di Jepara telah diserang oleh pasukan Jawa. Dalam kejadian tersebut, tiga perwira umum VOC terbunuh dan tiga lainnya terluka. Sisa pasukan VOC kemudian dibawa ke Semarang. Setelah menerima surat tersebut, Jan Pieterszoon Coen kemudian menulis surat kepada pihak Kerajaan Mataram. Beliau meminta klarifikasi tentang penyerangan tersebut dan mendesak pembebasan para tawanan.
Peristiwa terkait:
1653 – Pada tahun-tahun berikutnya setelah 1618, nama “Semarang” tidak lagi disebutkan dalam catatan VOC. Akhirnya pada tahun 1653, “Semarang” muncul lagi. Menurut catatan kastel di Batavia, pada tanggal 18 Januari 1653 seorang utusan dikirim dari Batavia ke Jepara untuk menyelidiki kesulitan-kesulitan yang dihadapi Kompeni (VOC). Jika hasil penyelidikan menunjukkan bahwa pihak Mataram menghalangi Kompeni (VOC), makan Raad van Indie atau Dewan Hindia Belanda harus berunding. Namun, jika para pemimpin Jawa menghalangi atas otoritas mereka sendiri, para utusan harus membawa kapal Sluys ke Semarang dan melakukan perjalanan dari Semarang menuju ke Mataram untuk mengadu kepada Raja Mataram.
Pada tanggal 23 Juni, Raad van Indie atau Dewan Hindia Belanda menerima surat dari Van Gent, utusan dari Batavia yang berlabuh di dermaga Semarang dengan kapal Hulst. Beliau melaporkan bahwa bermaksud berangkat ke Mataram di keesokan harinya dengan membawa hadiah-hadiah, termasuk sebuah Meriam. Van Gent kemudian berangkat pada tanggal 26 Juni 1653 dengan diiringi 1.000 pasukan kuda. Beliau disambut baik di Mataram yang kemudian kembali ke Jepara pada tanggal 20 Juli 1653.