Semarang, Kota Pelabuhan
- Museum Kota Lama
- Feb 18, 2024
- 2 min read

Pemandangan Kali Semarang dan Jembatan Berok di Selatan Kota Lama Semarang, 1920-21 (Sumber: kitlv)
Pada masa lalu sebelum adanya kendaran bermotor, orang-orang banyak memanfaatkan transportasi air seperti kapal, perahu, dan sampan, serta memnafaatkan laut dan Sungai sebagai jalur perjalanannya. Kala itu, Semarang menjadi salah satu kota Pelabuhan yang ramai pedagang dengan kapal-kapal besarnya. Pada tahun 1820an Semarang menjadi Pelabuhan sibuk dengan aktifitas perdagangan setingkat internasional.
Keberadaan Pelabuhan di Semarang telah ada sejak abad ke-8 M, yakni pada masa Kerajaan Mataram Kuna. Pelabuhan tersebut dikenal sebagai Pelabuhan Bergota. adanya dinamika alam menjadikan garis Pantai Semarang mengalami kedangkalan hingga akhirnya bergeser ke utara. Hal tersebut menjadikan Pelabuhan Bergota tidak lagi menyisakan jejak keberadaannya. Saat ini masih dapat dilihat sebagai tanah pemakaman yang luas berada di daerah Tengah Kota Semarang.
Kemudian pada abad ke-15, muncul juga Pelabuhan di Semarang, tepatnya di daerah Pasar Bulu yang memanjang hingga daerah Simongan. Pada masa ini banyak berdatangan orang-orang Tionghoa di Semarang. Semarang juga diketahui menjadi salah satu titik singgah dari rangkaian perjalanan armada Cheng Ho, penjelajah asal Tiongkok, ketika mengunjungi beberapa kota di Pantai Utara Jawa. Legenda kedatangan yang monumental itu diabadikan dalam sebuah bangunan yang dikenal dengan nama Kelenteng Sam Poo Kong.
Pada abad ke-16, Semarang mencapai puncak kegemilangan sebagai sebuah pusat perdagangan yang sangat makmur. Pada periode ini, Semarang berhasil mengambil alih peran yang sebelumnya dimainkan oleh pelabuhan Jepara, yang dulunya menjadi pelabuhan dagang utama di Nusantara. Seperti pelabuhan Bergota, pendangkalan yang terjadi di pelabuhan Jepara membuatnya tidak lagi layak sebagai tempat berlabuh untuk kapal besar. Menariknya, Semarang bahkan berhasil menggantikan posisi pertahanan VOC yang sebelumnya berada di Jepara.
Keistimewaan Semarang dibandingkan pelabuhan Jepara dapat ditemukan dalam letak geografisnya yang ideal, didukung oleh dataran subur yang melingkupinya. Semarang menjadi pintu gerbang utama untuk keluar-masuknya berbagai komoditas hasil bumi dari wilayah pedalaman Jawa Tengah. Pelabuhan Semarang pada masa tersebut menjadi pusat yang sangat sibuk, dikunjungi oleh saudagar lokal maupun asing, serta menjadi tempat sandar bagi kapal-kapal dari dalam dan luar Nusantara.
Bersama-sama dengan kota pelabuhan lain seperti Malaka, Johor-Siak, Batavia, Cirebon, dan Makassar, Semarang memegang peran kunci dalam pusaran niaga abad ke-15 hingga ke-16 di Nusantara. Kota-kota pelabuhan ini terhubung dalam jaringan perdagangan internasional yang merentang hingga ke Tiongkok dan Eropa, membentuk jalur perdagangan yang sangat vital pada masa tersebut.